Kadar gula darah merujuk pada kadar glukosa yang ada di dalam darah aliran.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh dan dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat.
Batasan gula darah normal untuk orang dewasa biasanya sekitar 100 mg/dL atau kurang dari 140 mg/dL setelah makan.
Sementara itu, kadar gula darah dapat dikatakan tinggi jika nilai gula darah saat puasa (sebelum makan) melebihi 125 mg/dL dan nilai gula darah setelah makan melebihi 180 mg/dL.
Karena beberapa alasan, beberapa orang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan kadar gula darah yang tidak diinginkan.
Kaji Alasan Sebenarnya Mengapa Gula Darah Pecah Tiba-tiba
Berikut beberapa hal yang mungkin menyebabkan lonjakan gula darah tinggi tetapi tidak terdeteksi.
1. Sakit atau stres
Selama masa penyakit, tubuh mengalami stres yang akhirnya memicu peningkatan gula darah.
Stres mengakibatkan peningkatan kortisol, yaitu hormon yang terkikir dalam respons stres tubuh, yang kemudian bersama dengan sel pro-inflamasi lainnya (sitokin) mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis terjadi ketika glikogen yang disimpan dipecah menjadi gula dan kembali ke aliran darah.
Glukoneogenesis terjadi ketika tubuh menghasilkan glukosa lebih banyak dari sumber nonkarbohidrat di dalam tubuh.
Ketika Anda merasa sakit, sangat penting memiliki rencana untuk memantau kadar gula darah secara teratur.
Ia dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan dan tidak terprediksi.
2. Dehidrasi
Pemenuhan kebutuhan cairan adalah bagian penting dari kesehatan secara umum.
Nyata, tubuh manusia memerlukan variasi hidrasi yang cukup agar setiap sistem dapat berfungsi secara optimal.
Saat tubuh mengalami dehidrasi, simpanan air menurun, sehingga menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah meningkat atau kadar gula darah meningkat.
Solusi sederhananya adalah menjadikan hidrasi sebagai bagian dari rencana harian Anda.
3. Obat-obatan
Ada beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar gula darah, termasuk steroid, obat antariksa (termasuk beberapa antidepresan), dan obat antijantung (statin) serta obat diuretik.
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan dampak pada pankreas dan produksi gula darah dalam tubuh.
Diuretik meningkatkan pembuangan air volume, yaitu sebuah tindakan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, namun efek samping yang tidak diinginkan dapat berbentuk peningkatan kadar gula darah.
Dokter harus mengetahui obat-obatan yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah dan menawarkan alternatif yang memiliki efek hemat ini.
4. Hormon
Glukagon, amilin, epinefrin, kortisol, serta hormon pertumbuhan adalah beberapa hormon yang terlibat dalam pengaturan kadar glukosa dalam darah.
Hormon-hormon tersebut secara unik terlibat dalam penguraian dan produksi gula darah oleh hati, serta sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin.
Orang wanita yang menderita diabetes tipe 1 mungkin mengalami fluktuasi kadar gula darah di waktu yang berbeda selama siklus menstruasi mereka.
Selama kehamilan, hormon yang dihasilkan oleh plasenta dapat menyebabkan kadar gula darah ibu meningkat.
Karena semua ibu hamil mengalami perubahan hormon selama kehamilan, pemeriksaan gula darah menyeluruh merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan prenatal.
5. Kualitas istirahat yang buruk
Tidur adalah kebutuhan alami tubuh, jika tidak tidur semua sistem tubuh mengalami penurunan fungsinya.
Kurang tidur menyebabkan kekuatan respons sel akan insulin menurun, sehingga menyebabkan resistensi insulin dan lonjakan kadar gula darah.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur, mungkin perlu dilakukan studi tentang tidur untuk menemukan penyebabnya.
Buatlah lingkungan tidur yang sejuk dan bebas dari teknologi serta cahaya biru.
Pastikan untuk tidak makan atau minum terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal ini dapat mengganggu tidur di malam hari.
Baca informasi lain terkait kesehatan
(topik nusantara)