Bahaya Sarapan Roti Setiap Hari, Lebih Baik Makan Ini

Diposting pada
banner 336x280

Sarapan merupakan salah satu waktu makan yang paling penting bagi sebagian orang. Mengesampingkan sarapan dapat membuat orang tersebut merasa merana, pusing, serta tidak bersemangat sepanjang hari.

Juga, beberapa orang mungkin akan merasakan sakit kepala, gula darah meningkat, kehilangan kesadaran, sampai kurang t концентра perhatian jika tidak sarapan.

Maka itu, biasanya, mengonsumsi roti menjadi pilihan cepat dan ringan untuk dikonsumsi saat sarapan. Tapi tahukah kamu? Mengonsumsi roti sebagai menu sarapan setiap hari juga kurang baik bagi tubuh, terutama jenis roti tersebut.

Ya, jenis roti putih menurut penelitian Journal of Alzheimer’s Disease (2021), adalah salah satu makanan tinggi karbohidrat yang jika dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan kemungkinan gangguan kognitif hingga dua kali lipat.

Menurut seorang ahli nutrisi, Shana Hussin, RDN, sebagian besar produk roti putih diolah secara berlebihan sehingga keseluruhan nutrisinya sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

Tubuh tidak benar-benar mengenali rasa kenyang saat kamu makan, terutama karena adanya penggunaan makanan dengan gula tinggi. Akibatnya, insulin dan kadar gula darah dalam tubuh meningkat, memicu rasa lapar di perut.

Apakah ada penjelaskan makanan cepat saji bisa menyebabkan perut merasa kenyang? Tentu petugas makanan berhati-hati ajarkan terhadap menjadi lebih berinvestasi makanan? Atau memastikan bahwa kita mengonsumsi makan untuk mengubah keraguan untuk selalu. Lebih lanjut, jika perut terasa lelah lanjut lapar, maka bukan mungkin kita menjadi mengonsumsi kebutuhan untuk menjadi kenyang untuk membuat kita selalu makan. Alhasil kita akan makan lama dan bisa berdampak pada naiknya dalam beberapa waktu, dan tidak cuma gaungifikasi makanan yang bisanya menyebabkan kilo kenaikan tubuh (alkom-hitam putih badan lebih kecil dari kilo kata-kunci beta-kerajaan hijau Un rekam).

Para ahli nutrisi, termasuk Heather Hanks, MS, menyatakan, “Mengonsumsi banyak roti, khususnya roti yang halus, dapat menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh. Ini juga dapat menyebabkan resistensi insulin, sebuah kondisi pra-diabetes.”

Bahkan, sejumlah produk roti di pasar menurut ahli gizi Rachel Fine, MS menyebutkan “serat tambahan” seperti inulin dan beta-glukan. Kedua bahan tersebut bisa menyebabkan kembung dan gas di perut apabila dimakan dalam jumlah berlebihan.

Pilih jenis roti yang sesuai untuk sarapan

Baiklah, lantas jenis roti manakah yang tepat dikonsumsi ketika sarapan?

Partikel-partikel biji gandum hingga kulit makanan kaya serat.

Berdasarkan data nutrisi, kadar serat pada sepotong roti gandum utuh sebanyak 4 gram. Selain itu, roti gandum juga kaya vitamin B kompleks yang dapat membantu meningkatkan energi, menjaga fokus, hingga membantu pemulihan sel bar.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengonsumsi roti sourdough sebagai pilihan lebih sehat. Ini karena, sourdough dibuat dari adonan tepung gandum dan asam yang mengandung bakteri lactobacillus. Perpaduan dua bahan tersebut, membuat sourdough lebih mudah dicerna sehingga tidak akan menimbulkan rasa begah di perut.

Pilihan roti lainnya adalah roti oat. Roti jenis ini cocok untuk meningkatkan asupan nutrisi pada pagi hari. Satu lembar roti oat mengandung 4 gram serat yang terutama terdiri dari beta-glucan dari sumber alami.

Beta glukan memungkinkan menjaga kadar gula darah, hingga menurunkan tekanan darah, menurut hasil penelitian University of Toronto tahun 2014.

Jadi, mulailah hari Anda dengan sarapan sehat dengan memilih jenis roti yang tepat, ya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *