Uang tidak bisa membuat bahagia? Benar, tapi uang yang banyak, tentu saja membuat kita bahagia.
Tentu saja kita sering mendengar hal ini, bukan? Apakah memiliki uang yang banyak bisa membuat manusia menjadi bahagia, memang benar?
Mari kita lihat bagaimana warga negara Finlandia tinggal, di mana beberapa tahun berturut-turut menjadi negara yang paling bahagia menurut Laporan Kepadatan Gembira Dunia.
Kebahagiaan bukanlah selalu mengharuskan kebanyakan harta benda atau menjadi pengusaha sukses. Finlandia bergantung pada faktor organik yang jarang ditemukan di Indonesia, terutama di perkotaan, yaitu: hidup damai dengan alam, sistem kekerabatan yang kuat satu sama lain, serta kepercayaan yang kuat terhadap pemerintah.
Berikut adalah contoh negara maju, dimana sistem pemerintahan telah berjalan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Sebenarnya, Indonesia juga tidak kalah dengan fasilitas yang ditawarkan oleh BPJS dan Pendidikan Gratis hingga menengah pertama (SMP). Sayangnya, kepercayaan terhadap pemerintah sangat rendah, terbukti dengan banyak sekali wajib pajak yang melaporkan SPT pada April 2024, yaitu sekitar 14 juta.
14 juta orang adalah jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan populasi Indonesia sekitar 280 juta orang, sehingga hanya 5% orang yang melaporkan pajak tahunannya dan memikul beban kebutuhan anggaran negara.
Belum Tuntas, Yuk Ahli Uang Investor dan Ela, Tepat Kita Merekaptlify Jakarta, 28 April 2022 Pembangunan Ekonomi Lestari Perekonomian Hukum Pengetahuan Olahraga Bagaimana cara mengelola keuangan agar tetap aman di masa depan?قم
Bahkan lebih parahnya lagi, kasus-kasus korupsi semakin sering muncul sehingga banyak orang enggan membayar pajak, terutama karena adanya sistem yang tidak mendeteksi masyarakat yang terlibat, seperti pedagang makanan di trotoar yang memiliki banyak cabang.
Kita masih harus optimis bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara maju dengan generasi emas yang ada di dalamnya, di mana rakyat akan hidup sejahtera dengan sistem jaminan sosial dan kepercayaan pemerintah yang lebih baik lagi.
Berikut adalah hal-hal yang menjadi penyebab kebahagiaan di Finlandia, mungkin kita juga bisa bahagia meskipun tidak memiliki banyak uang asalkan tinggal di negara yang mampu mensejahterakan rakyatnya dengan adil.
1. Hidup Bersimbah dalam Harmoni Alam
Finland dikenal dengan keindahan alam yang dilindungi yang, mulai dari danau yang tenang hingga hutan yang lebar. Warga Finland memanfaatkan mudahnya akses ke alam untuk menjaga keseimbangan hidup. Bahkan hanya butuh berjalan 10 menit untuk menikmati alam di Finland.
Berjalan di hutan, berenang di danau, atau sekadar duduk menikmati pemandangan, adalah kebiasaan yang terbukti mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan secara ilmiah.
Interaksi dengan alam ini membuat orang-orang Finlandia lebih tenang, kreatif, dan berinovasi. Suatu studi bahkan menunjukkan bahwa lingkungan alam mendukung produktivitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Pendidikan membantu Anda untuk mengertian akan pentingnya kesadaran hidup, memperoleh kebahagiaan hidup, dan untuk meniru para atlet yang profesional.
2. Pemerintahan yang Transparan dan Dipercaya.”
Kepercayaan pada pemerintah adalah salah satu dasar pendukung kebahagiaan di Finlandia. Masyarakat percaya bahwa pemerintah mereka bertindak demi kepentingan semua orang, tidak hanya sekelompok kecil orang.
Finlandia secara konsisten berada di posisi teratas dalam indeks persepsi korupsi global, menunjukkan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Sehingga warga tidak keberatan saat dibebankan pajak yang tinggi karena penyaluran dana pajak tidak berujung pada peluang korupsi.
Dari kesehatan sampai pendidikan, setiap layanan umum diatur dengan baik, memberikan perasaan aman dan percaya pada sistem. Kepuasan ini menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, tidak perlu mengeluarkan energi untuk khawatir tentang ketidakadilan atau ketidakpastian.
3. Perlindungan Sosial yang Kuat
Di Finlandia, kebahagiaan bukanlah hasil dari kekayaan pribadi, tetapi dari sistem sosial yang memberikan rasa aman bagi semua orang. Semua warga negara memiliki akses ke pelayanan kesehatan berkualitas tanpa biaya besar.
Mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas, pendidikan di Finlandia tidak ada biayanya. Ini tidak hanya meringankan beban finansial keluarga, tetapi juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.
Ibu dapat mengambil kematian hingga 105 hari cuti melahirkan, sedangkan ayah mendapatkan 54 hari cuti tertutup, dukungan ini memberi waktu bagi keluarga untuk membangun fondasi yang kuat dalam membesarkan anak, termasuk tunjangan dengan bulanan.
Ambil Keputusan Keuangan Lebih Baik dengan Membaca Otak Manusia dalam Mengelola Riil dan Imajinasi
Dengan jaring pengaman sosial yang kuat ini, penduduk Finlandia dapat hidup tanpa tekanan keuangan yang berlebihan, memungkinkan mereka untuk fokus pada hal-hal yang sungguh-sungguh penting, bukan menghabiskan waktu untuk berdamai dengan rasa bersalah saat meninggalkan anak bekerja keras untuk biaya sekolah dan kesehatan.
Ada banyak faktor lain yang mendukung kebahagiaan orang Finlandia, sayangnya, ketiga hal tersebut tidak ada dalam Indonesia, harus dilakukan perbaikan besar. Kita menyadari bahwa PDB per kapita RI (2023) masih lebih rendah dari Finlandia, yaitu USD 4.580 banding 54.820. Kualitas kebahagiaan mereka lebih didorong oleh sistem sosial yang aman dan adil, ditopang oleh pemerintah yang bersih dan dipercaya.
Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa lebih sulit dicapai tanpa sistem dukungan yang baik. Suatu sistem yang baik akan mengubah cara bertindak untuk menghasilkan kebiasaan baru. Kebiasaan dengan mentalitas maju akan membuat kehidupan menjadi lebih baik, terutama didukung dengan Pancasila.
Jadi apakah kebahagiaan harus memiliki banyak uang? Tentu, usahakan hal itu, karena kita bukan tinggal di Finlandia, namun tinggal di Indonesia.
Referensi:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240426183925-532-1091007/1368-juta-wajib-pajak-sudah-lapor-spt-per-25-april-2024
https://www.businessfinland.com/press-release/2024/why-is-finland-the-happiest-country-in-the-world-for-the-7th-time/
https://ourworldindata.org/grapher/world-bank-income-groups