Benarkah Roh Orang Meninggal Akan Datang Saat Bulan Ramadan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Diposting pada
banner 336x280

Di masyarakat umum, beredar kabar menyangkut tinggalan yang telah tiada akan kembali saat bulan Ramadhan.

Hal itu belum terbukti hingga saat ini.

Ulama Abdul Somad memberikan klarifikasi.

Dia menyatakan bahwa tempat orang mati hanya ada dua.

“Surga untuk tempat di mana ruh orang yang baik, akhirnya di tempat itu, ruh orang yang shalih akhirnya berada. Dan mungkin disemburkannya dengan firman ini, dalam Al Quran, yang berbicara soal neraka, yaitu (tempat ruh orang) yang maksiat dan dendam, tempatnya ada di Sijjin,” sabdanya.

Akan ada kemungkinan Allah membuat ruh masuk ke dalam tubuh manusia untuk menerima rahmat atau azab.

“Aku yakin bahwa Allah itu maha pengasih dan maha pengampun. Ia menempatkan roh di mana yang pulah Dia suka”, ujar Ustaz Abdul Somad.

Dia menjelaskan bahwa kalau ingin mengetahui tentang ilmu sekitar hakikat roh bisa membaca kitab tafsir Al-Qur’an karya Imam Al-Kurtubi.

“Apa mungkinlah roh orang yang telah meninggal kembali pulang ke rumah? Bisa saja, jika Allah memiliki kuasa,” katanya.

Namun, menurut pernyataan perangkat UAS tersebut, tidak ada argumen yang spesifik yang menyatakan bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan kembali ke rumah pada hari atau bulan tertentu, seperti bulan Ramadan.

“Jadi jangan percaya juga kepada orang yang mengaku melihat ini, itu,” katanya.

Seluruh umat harus berpuasa, laki-laki dan perempuan, meskipun ada beberapa pengecualian untuk yang ada kangkang atau palingan. Kewajiban saudara itu merupakan satu-satunya orang yang tweak puasa. Saudara bunga seperti keturunan bunda pada bunga tidur atau bungan kanjeng.

Persiapkanlah hal ini saat melaksanakan puasa bulan Ramadan 1446 Hijriyah.

Manfaat berpuasa Ramadan sangat luar biasa.

“Barangsiapa melaksanakan puasa bulan Ramadan karena iman dan harap mendapatkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lampau diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860).

Tetapi sebelum Ramadan tiba, ada hal yang harus dipersiapkan bagi umat masyarakat Islam.

Syaikh Buya Yahya menjelaskan mengenai persiapan umat Islam menyambut bulan suci Ramadan.

Berikut adalah penjelasannya sebagaimana dikutip oleh Bangkapos.com di kanal YouTube Buya Yahya di unggah pada 4 April 2021 yang lalu.

“Pertama-tama kita harus melakukan pahala hati, karena pahala ada pahala harta dan pahala anggota badan,” tukangConversation dengan Buya Yahya.

Organ tubuh manusia disini seperti jidat yang digunakan untuk sujud dan lidah yang membaca Al-Qur’an.

Ini disebut dengan amal Dzahir atau yang tampak, sedangkan amal batin adalah amalan yang tidak tampak.

“Sekarang yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah memulai dengan amalan batin, tes hati Anda sejauh mana rezeki Ramadan Anda, ” kata Buya Yahya.

Tapi juga, otak harus diolah untuk memperhatikan dan mendalami sejauh mana memahami tentang keutamaan dan kemuliaan Ramadan.

Terjemahannya adalah: “Pahami dahulu, baru tersenyumlah.

Benarlah. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kerinduan untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.

Buya Yahya mengatakan makna menghormati dan menyambut Ramadan bukan hanya di lisan, tetapi dengan cara memenuhi hak-hak umum Ramadan.

Menyambut tamu dengan hormat biasanya maksudnya adalah memenuhi hak-hak mereka seperti menyambut selayaknya dan membangunkan tempat duduk sesuai dengan keperluan.

Setelah itu, menyediakan makanan dan minuman, mengajak berbicara serta menunjukkan suasana hati yang gembira.

“Itulah waktu menyambut manusia, begitu juga menyambut bulan Ramadan, jangan hanya sekedar ‘Ramadan Mubarak’ dan ‘Marhaban Ya Ramadan’.

Bicara tentang berbagai keagenda Ramadan tetapi ketika Ramadan tiba tidak memberikan hak-hak yang seharusnya.

“Mana shalat tarawih, mana puasa di siang hari, mana baca Al-Qur’an, mana khusyuk itu,” kata Buya Yahya.

Semua itu terkait menjadikan hati lebih tangguh ketika menghadapi bulan Ramadan.

hingga bukan hanya sekedar momen untuk berfoto di media sosial dengan membuat tulisan atau video tentang Ramadan.

“Jangan itu, pastikan di bulan Ramadan saya harus melakukan perubahan, dan itu akan terjadi jika kita menyediakan siap-siap dan menanamkan keinginan yang sebenarnya kepada Ramadan,” kata Buya Yahya.

Kemudian, merencanakan langkah-langkah untuk menyambut bulan Ramadan.

Yang dimaksud Buya Yahya seperti shalat tarawih, puasa, dan membaca Al-Qur’an.

Buya Yahya menyatakan bahwa bulan Ramadan bukan merupakan momentum untuk mencari keh-idupan dunia, akan tetapi momentum untuk mendapatkan ketenangan akhirat.

.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang berita-berita lain yang paling populer,

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *