Topik Nusantara: Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dikabarkan akan cepat menyelesaikan proses naturalisasi dua atlet berketurunan baru yang akan bergabung dengan timnas mereka.
Dua atlet berketurunan yang diperkirakan akan menerima paspor Malaysia dalam waktu dekat adalah Hector Hevel dan Jon Irazabal.
Akan tetapi, kebolehan kedua pemain itu masih memunculkan ketidakpastian di antara para penggemar sepak bola Malaysia.
Sebab itu, baik Hevel maupun Irazabal sekarang hanya bertanding di divisi-divisi rendah sepak bola di Benua Biru.
Hevel, yang bertugas sebagai playmaker, sekarang sedang memperkuat tim divisi kedua Liga Portugal, Portimonense.
Sementara itu, Irazabal, yang bertugas sebagai bek tengah, membela tim puncak liga Azerbaijan Sabah FK.
Arena Metro dari Malaysia mengkritik bahwa kedua pemain tersebut memiliki standar yang sangat berbeda dibandingkan dengan para atlet yang berasal dari Tim Nasional Indonesia.
Pasukan nasional sepak bola Indonesia pada masa kini diperkuat oleh sejumlah pemain dengan latar belakang multinasioanal yang bertanding di ligahighest tingkat di Benua Biru.
Satu orang lainnya adalah Jay Idzes, yang sekarang memperkuat tim Venezia di Liga Italia.
Terdapat juga Thom Haye, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, serta Dean James yang memperkuat tim-tim di Liga Belanda.
“Melalui evaluasi sederhana, bisa ditarik kesimpulan bahwaصند
grade
Pemain itu berada di tingkat tersebut.
grade
B.”
“Mungkin tidak akan banyak berbeda dari kapabilitas para pemain domestik yang bertanding di Liga Malaysia,” demikian tertulis dalam Arena Metro.
Kondisinya cukup berlainan dibandingkan dengan situasi di Indonesia, dimana kebanyakan pemain berasal dari keturunan dan mereka biasanya bertanding di liga-liga utama yang ada di seluruh Eropa.
“Khususnya di Belanda, ada nama-nama seperti Jay Idzes, Thom Haye, Calvin Verdonk, dan masih banyak lainnya,” tambahnya.
Ragunya mengenai kualitas para pemain berdarah campuran pun bermunculan dari ahli sepak bola Malaysia, Dr Nasnoor Juzaily Mohd Nasiruddin.
Dia menyadari bahwa kehadiran pilar generasi baru dapat membawa sudut pandang yang beragam untuk tim nasional Malaysia.
Meskipun demikian, dia menggarisbawahi bahwa para atlet harus dievaluasi dengan mempertimbangkan data, statistik, serta keterampilan teknikal masing-masing.
Apabila keterampilannya hampir sama, Nasnoor berpendapat bahwa Malaysia sebaiknya lebih memercayakan pemain dalam negeri.
Bila para pemain lokal unggul dibandingkan dengan pemain berkewarganegaraan ganda, menurut pandangan saya, sebaiknya kita memberikan keunggulan pada pemain lokal.
Tidak adil jika seorang pemain langsung dianggap hebat hanya karena dia merupakan pemain keturunan.
Menurut Nasnoor, “Jika kita memandangi asal-usul kedua aktor berketurunan baru ini, mereka tampak seperti aktris atau aktor biasa.”
Meskipun demikian, Nasnoor masih berpendapat bahwa pemain generasi baru harus diberi peluang untuk menunjukkan keterampilan mereka.
Tetapi, mereka harus diberi peluang untuk menunjukkan keterampilannya selama sesi latihan intensif.
“Ia berharap sang pelatih hanya akan memilih para pemain yang sungguh-sungguh hebat dan tak melupakan keterampilan pemain dalam negeri,” katanya.
Hevel dan Irazabal merupakan dua dari tiga atlet berdarah campuran yang bakal menyusun tim nasional Malaysia.